Cinta yang hakiki...

Cinta yang hakiki...
“Kata pujangga, cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya nampak sekali. Ia mampu mempengaruhi fikiran sekaligus memberi kesan kepada tindakan. Sungguh, cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. 

Cinta mampu melembutkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat hamba menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta!” (Jalaluddin Rumi).

Bagaimana seharusnya manusia mengelola perasaan cintanya, sehingga menghasilkan cinta yang lebih dalam, lebih murni, dan lebih abadi. Dalam agama mengajarkan bahwa seluruh kuasa cinta manusia harus dipupuk menuju pada Allah Yang Maha Pencipta, sehingga cinta kepada-Nya jauh melebihi cinta pada sesama makhluk. Justru, cinta pada sesama makhluk dicurahkan semata-mata karena mencintai-Nya. Asasnya adalah firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah ayat 165,  

'Dan di antara manusia ada orang-orang yang mengambil selain Allah untuk dicintainya; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Sedangkan orang-orang yang beriman amat dalam(taat) cintanya kepada Allah.'

Membangun Cinta
RAHASIA CINTA
Agama mengajar manusia tentang membangun cinta, yaitu bagaimana manusia seharusnya menyusun skala prioritas cintanya. Urutan tertinggi perasaan cinta adalah kepada Allah SWT, kemudian kepada Rasul-Nya . Cinta pada sesama makhluk diuruskan sesuai dengan firman-Nya yaitu kedua orang ibu-bapak, kaum kerabat , anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, rekan sekerja, ibnu sabil dan hamba sahaya. Sedangkan harta, tempat tinggal, dan kekuasaan juga mendapat posisi untuk dicintai pada tempat yang lebih rendah . Maha Suci Allah, Allah Maha Hebat!

Perasaan cinta adalah abstrak. Namun perasaan cinta mampu diwujudkan dengan tindakan yang nampak oleh mata. Ini dapat dilihat daripada kata-kata di bawah:

“Seseorang tidak akan memiliki kebaikan, meraih kemenangan, merasakan kenikmatan dan kesenangan hakiki kecuali mengesakan cintanya kepada Allah SWT semata, dan Allah lebih dicintainya daripada yang lainnya” ( Ibnu Qayyim al-Jauziah)

Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin jika cintanya itu disambut oleh para pencinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah. Itulah para pencinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni.

Banyak orang ramai yang mengaku mencintai Allah, dan sering mengatakan mencintai Rasulullah, namun mustahil semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan. Contohnya ketika Allah menguji cintanya, dengan memisahkannya daripada apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, selalunya manusia sukar menerimanya. Ketika Allah memisahkan seorang gadis daripada kekasih hatinya, selalunya sang gadis itu akan lemah, lesu, sedíh. kecewa dan terbaring sakit. Pada ketika seorang isteri dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tidak mempunyai semangat untuk meneruskan kehidupan.

Ketika harta yang dimiliki hangus terbakar, ramai yang masuk ke hospital sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun manusia kadangkala tidak berdaya membuktikannya, justru cintanya pada Allah selalu tidak setia ketika Allah menarik sedikit nikmat yang telah diberikan-Nya. Itu semua adalah bentuk cinta palsu. Sedangkan semuanya sudah diatur oleh Allah, rezeki, maut, jodoh, dan setiap tarikan nafas kita, itu semuanya sudah ada suratannya pada Allah, kita hanya harus berusaha untuk merealisasikannya.

Sungguh merugikan apabila manusia hanya diletihkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan tidak mahu membantu orang yang memerlukan pertolongan. Sedangkan nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh amalannya ketika hidup di dunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, atau terlena oleh dunia yang fana ini. Hanya orang yang bertakwa sahaja yang mampu membuktikan cintanya yang sejati kepada Allah SWT.

Kata-kata yang tepat untuk itu seperti di bawah:

'Aku mencintaimu karena agama yang ada padamu, jika kau hilangkan agama dalam dirimu, hilanglah cintaku padamu.' {Imam Nawawi)

Cinta Allah
Yakinlah wahai aku juga kamu, kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya yang beriman. Kesusahan yang diberi Allah adalah tarbiyah terhadap ruhiyah kita dari Allah SWT, agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak mampu berbuat apa pun kecuali atas izin-Nya. Akhirnya tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang bersungguh-sungguh untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita terhindar daripada cinta palsu.

Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban untuk-Nya.Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa perkara yang perlu kita persiapkan yaitu iman yang kuat, ikhlas dalam beramal, berusaha bersungguh sungguh untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah, dan menuntut ilmu. Buah daripada ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan mengamalkannya dalam setiap hembusan nafas dan langkah hidup ini, Insyaa-Allah kita akan dapat menggapai cinta dan keridhoan-Nya.

Cinta dan kasih sayang membawa kepada kebahagiaan. Isteri menyayangi suami, ibu bapak menyayangi anak-anak, anak-anak menyayangi ibu bapak, kita yang menyayangi sesama, maka hasilnya masyarakat akan hidup dengan berkasih sayang dan dunia pun akan aman dan damai.

Kasih sayang penuh dengan rasa ikhlas kerana mencari ridho Allah. Kasih kepada seorang saudara mencegahnya daripada menderhakai Allah, sayang dalam persahabatan dalam memburu kejayaan yang diridhoi Allah Maha Pencipta, kasih kepada masyarakat dengan seruan ke arah kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Itulah kasih sayang yang sejati.

Agama menggalakkan umatnya hidup berkasih sayang. Haram hukumnya membenci serta memutuskan kasih sayang sesama manusia, kerana ia mengundang azab Allah.

Yuuk, kurangkumkan;
1.Hidup dalam berkasih sayang membawa kepada keamanan masyarakat.
2.Cinta dan kasih sayang merupakan motivasi paling hebat dalam diri manusia.
3.Tanpa kasih dan sayang hidup tidak bermakna dan bahagia.
4.Suburkan kasih sayang sesama manusia dengan mengamalkan segala yang diridhoi Allah.

PERASAAN YANG TERHEBAT
Prinsip dalam berasa ceria ‘feel good’ boleh diaplikasikan kepada hewan peliharaan kamu. Bila anda menyayangi hewan peliharaan kamu, perasaan cinta itu akan membawa kebaikan kepada kamu. Bukankah ia satu karunia yang tidak ternilai?

Tidak ada frekuensi yang lebih kuat yang dihantar oleh perasaan hati melainkan kuasa cinta. Perasaan cinta merupakan satu frekuensi yang terkuat boleh kamu pancarkan. Sekiranya kamu mempunyai fikiran dengan perasaan cinta, hidup kamu ternyata akan berubah.

‘Law of Love’. Sekiranya kamu memikirkan sesuatu perkara yang tidak baik tentang seseorang, kamu akan mengalami perkara tersebut dimanifestasikan kepada kamu. Kamu tidak boleh menyakiti orang lain dengan fikiran kamu. Fikiran kamu hanya boleh menyakiti diri kamu saja.

Jika kamu memikirkan tentang cinta, yang akan mendapat kebaikannya adalah kamu. Apabila kamu baru memahami dan menguasai fikiran dan perasaan kamu, kamu dapat melihat bagaimana kamu dan realitas kamu. Kamu akan rasakan bebas: kebebasan inilah kuasa mutlak kamu.

“Yaa, Alam Semesta diciptakan bersifat ‘friendly’” dengan manusia. Albert Einstein menanyakan soal yang penting ini karena dia mengetahui ‘The Secret’. Dia mengetahuinya dari awal dan memberikan kita satu soal untuk kita berfikir dan membuat pilihan. Dia memberikan kita satu peluang terbesar, hanya dengan menanyakan soal itu. ~dipetik dari The Secret, halaman 40

Postingan populer dari blog ini

Ada Seseorang di sana, ia bisa tersenyum...