Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 8, 2011

Apakah aku seperti kelinci ini..??

Gambar
Kelinci memang dari dulu terkenal sebagai hewan yang bernyali kecil, sering ketakutan tanpa alasan yang jelas, sesegera mungkin menyingkir bila dia merasa terganggu keamanannya. Suatu hari, terlihat sekelompok kelinci sedang berkumpul di tepi sebuah sungai, mereka sibuk berkeluh kesah meratapi nyalinya yang kecil, mengeluh kehidupan mereka yang senantiasa dibayangi dengan mara bahaya. Semakin mereka ngobrol, semakin sedih dan ketakutan memikirkan nasib mereka. Alangkah malangnya lahir menjadi seekor kelinci. Mau lebih kuat tidak punya tenaga, ingin terbang ke langit biru tidak punya sayap, setiap hari ketakutan melulu. Mau tidur nyenyak pun sulit karena terganggu oleh telinga panjang yang tajam pendengarannya sehingga matanya yang berwarna merah pun semakin lama semakin merah saja. Mereka merasa hidup ini tidak ada artinya. Dari pada hidup menderita ketakutan terus, mereka berpikir lebih baik mati saja. Akhirnya mereka mengambil keputusan beramai-ramai hendak bunuh diri

Entah apa yang kurasa ini...

Gambar
Hanya itu yang kucari dalam dirinya. Pernah jemarinya menggengam jemariku, rasanya bukan melambung tetapi menenangkan. Hatiku, cintaku tidak terbang mengawang tetapi tetap di tanah dan melihat tinggi ke awan. Mengagumi keindahan langit karena jika aku dilangit aku tak tahu keindahan langit. Ia mengajarkanku kesederhanaan. Dari sekian lama yang kuperoleh hanya kepalsuan material yang membosankan dan fana. Tapi lain dengan cinta yang ia tawarkan. Ia menawarkan cinta yang jujur. Tapi mengapa hatiku ini tetap tak mau menyerah. Ketidakpercayaan terus menggerogoti hatiku. Aku takut hatiku mati habis digerogoti ketidakpercayaan yang semu. Aku takut aku tidak lagi bisa mencinta. Aku takut aku tidak lagi bisa percaya. Akankah Ia menunggu hatiku untuk mencair dari kebekuan rasa curiga? Sampai kapan ia mau menunggu? Aku tak mau ditinggal sendiri. Ini terasa menyedihkan. Menyayat. Terasa menjadi pendosa karena memalingkan wajah dari cinta. Begitu egois sehingga diterlantarkan. S