Memrangkul Cinta...


Sebenarnya apa sih arti cinta itu ? kata salah seorang teman cinta itu merupakan dimensi rasa yang susah untuk digambarkan. Ada juga yang bilang cinta itu merupakan satu anugerah dari Sang Kuasa. Tapi aku lebih suka bilang, cinta itu seperti bunga mawar dan jelangkung (ih.. seram yaa…). Kenapa bunga mawar ? yaa karena menurutku cinta itu indah dan juga menyakitkan kalau kita tak berhati-hati.

Layaknya bunga mawar, ia begitu anggun dan mempesona, tapi kalau kita tak hati-hati salah-salah kita bisa terkena durinya yang bertebaran, dan pastinya itu terasa sangat sakit. Lalu apa hubungannya dengan jelangkung ? Nah kalau ini cuman iseng-iseng aja. Seperti di film-film, jelangkung itu datang tak diundang, dan pulang tak diantar. Begitu hal nya dengan cinta, ia datang kapan saja tanpa permisi dulu, tidak pernah pilih-pilih tempat, waktu dan situasi, selain itu juga ia suka hilang secara mendadak semau dia sendiri.

Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya.

Bagaimana dengan kalimat cinta itu buta. ah.. kalau untuk yang ini sebenarnya aku kurang setuju. Aku lebih setuju dengan kalimat kalau cinta itu bisa membutakan. Sekali lagi bagiku cinta itu sesuatu yang suci dan anugerah dari sang pencipta. Lalu bagaimana dengan orang yang karena cinta ia rela melakukan apapun dan terkadang tidak realistis, seperti ingin memiliki pasangannya seutuhnya, mengatur pasanganya sesuai keninginannya?.

Waduh kalau ini mah aku juga pernah mengalami (hik..hik..hik.. ketauan deh). Untuk yang satu ini kita harus berpikir jernih.. (tarik nafas dan konsentrasi), Kalau menurut ku jika cinta telah sampai sejauh ini, berarti cinta itu sudah tidak sendiri lagi alias sudah tidak jernih. Biasanya si cinta sudah mendapat teman yaitu nafsu. Nah dalam hal ini biasanya si nafsu yang mengambil peran dan cinta hanya di jadikan tameng oleh nafsu untuk menghalakan tindakannya. Bukankah cinta itu berarti juga sayang, nah kalau sayang itu berarti membuat pasangan atau orang yang kita sayangi bisa menemukan kebahagiaannya. Kalau kita mengatur pasangan kita, apa mereka tidak merasa terkekang? Dan kalau hal itu terjadi, bukankah itu akan menyakiti pasangan kita.

Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan , jika tidak kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan dalam dirinya.

Sepertinya simple dan mudah ya untuk dijalani…. Hik..hik..hik.. kata siapa ?. Disaat kita dalam keadaan jernih mungkin hal ini begitu mudah, karena logika kita masih bermain, tapi kala perasaan sudah mengusai semuanya, terkadang akal sehat pun sudah tidak terpakai. Apalagi kalau kita sudah menganggap bahwa pasangan kita sempurna, atau bahasa kerennya belahan jiwa.

Sempurna disini bukan berarti pasangan kita tidak mempunyai kekurangan atau tidak pernah melakukan kesalahan, tapi sebaliknya tolerasi kita terhadap kesalahan dan kekurangannya sudah terlalu tinggi. Jadi kesalahan apapun yang diperbuatnya, kita bisa menerimanya. Kalau udah sampai pada tahap ini, bersiaplah untuk merasakan sakit yang berkepanjangan. Sepertinya pengalaman pribadi yaa put… ? hik..hik..hik.. Jujur yaa, aku pernah mengalami hal ini dan hingga kinipun masih susah untuk keluar dari hal ini. (loh kok malah curhat).

Hanya perlu waktu semenit untuk menaksir seseorang. Sejam untuk menyukainya. Sehari untuk mencintainya. Tetapi butuh waktu seumur hidup untuk melupakan dirinya.


Jadi inget sms temanku kemarin malam… “put… aku sedang menyiksa diriku untuk memperhatikan dirinya, aku tidak bisa lepas, dia sempurna dimataku, dan aku tidak bisa melupakannya, apa yang harus aku lakukan?”. Sorrie teman aku hanya bisa bilang, “Jika kamu tak bisa melupakannya simpanlah, aku tahu itu pasti sakit, tapi jangan pernah engkau lari. Hadapi dan nikmati rasa itu, dan berdoalah padaNya untuk segera menghilangkan rasa itu. Aku tau ini berat, tapi setidaknya bisa membuat dirimu lebih kuat”. Kalimat yang sederhana, mudah sekali mengucapkannya tetapi untuk melaksanakannya, sungguh teramat sulit, penuh perjuangan dan tekad yang kuat.

Hal yang menyedihkan dalam hidup ini adalah ketika kamu bertemu dengan seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah, sebelum bertemu dengan orang yang tepat pada akhirnya.


Nah kalau dengan kalimat cinta itu tidak harus memiliki bagaimana ?, mmm… kalau ini sih no comment deh. Tapi yang pasti bagiku, aku akan merasa bahagia melihat orang yang aku cintai bahagia, meskipun untuk itu aku merasa sakit, aah yang benar put… masa sih bisa seperti itu, terdengarnya kok terlalu naïf ya.. he…he..he.. kayak disinetron aja. Jangan-jangan kamu Cinema victim. Bukan-bukan kok aku jarang nonton sinetron kali juga cuma Cinta Fitri he…he..he.

Sebenarnya aku banyak belajar dari seorang wanita yang begitu tegar mempertahankan cintanya. Dia rela menahan rasa sakit hatinya hanya untuk melihat orang yang dicintainya bahagia. Aah kalau aku inget hal ini aku jadi malu.

Terimakasih sayang apa yang telah kau berikan padaku, aku kan berusaha memberikan lebih dengan apa yang telah aku dapatkan darimu. Kau telah membuktikan ketulusanmu pada ku. Cukup sudah pengorbanan yang kau lakukan untuk membuka pintu hati ini.

Jangan kau keringkan air matamu hanya untuk menantikan cintaku. Kau tak layak mengemis. Kau begitu anggun, melebihi keanggunan bidadari-bidadari itu. Jangan kau menyiksa dirimu dengan belenggu cinta. Kuharamkan tetes air mata itu,tuk basahi merahnya pipimu. Tak kuijinkan pualam hati mu tergores kembali. Takan kurelakan kesedihan itu menghiasi paras cantikmu.

Terus kalau kamu diminta memilih mencintai seseorang atau dicintai seseorang. Nah kalau ini yang enak sih mencintai dan dicintai. Seperti Mur dengan ringnya klop, seperti pintu dengan kuncinnya. Ha..ha…ha. kalau itu mah semua orang juga mau. Tapi situasinya tidak seperti itu. Kita diharuskan memilih.

Waduh kalau itu mah membutuhkan pemikiran jernih dan bijak untuk menyikapinya. Kalau aku berada dalam kondisi seperti itu mungkin aku memilih untuk dicintai. Karena itu yang aku rasakan sekarang. Dicintai seseorang berarti kita mendapatkan cinta yang tulus dari orang tersebut, dan itu berarti juga kita mendapakan kasih sayang dan perhatian dari dia.

Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, tumbuh dan berkembang dengan sebuah ciuman, dan berakhir dengan sebuah tetesan air mata..,

pengalaman pribadi yaa put?..hahaha..., enggak koq cuma pengen sharing adja, yee..!! dahh dulu yaa, laper nich.. yuuk put, guwe traktir.. tapi makan bakso adja yaa...!! maklum put... oke!!

Iyaa kita kan lagi sharing adja, inget dulu guwe punya acara Caring&Sharing.. iyaa itu kan dulu, yuukk cabuut... !!!
Semoga manfaat...!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Seseorang di sana, ia bisa tersenyum...