MUJIZAT dari Cinta…



Sebagai ibu yang baik, ketika Vina mengetahui bahwa bayi yang dikandungnya akan segera lahir karena dia sudah mencapai usia kehamilan 9 bulan. Vina bersama anak pertamanya Steven yang masih berusia 3 tahun sedang mempersiapkan kedatangan saudara baru. Steven sangat gembira menyambut adiknya kecilnya datang.

Seorang bayi yang akan lahir baru  dan akan menjadi seorang gadis kecil yang cantik. Hari demi hari, malam demi malam, Steven bernyanyi dengan sambil memegangi dan menciumi perut ibunya. Steven seperti sedang membangun ikatan Cinta dengan adik nya sebelum lahir, bahkan sebelum bertemu dengannya.

Walaupun kehamilan Vina kian membesar dan sudah saatnya menunggu persalinanm, namun aktivitas Vina tetap seperti biasanya, aktif mengantar Steven ke sekolah dan mengerjakan aktivitas  rumah tangga lainnya tetap seperti biasa.

Disuatu saat, nyeri persalinan datang tiba2, itu setiap lima menit, setiap tiga menit, setiap semenit. Tapi lama kelamaan, itu kian menjadi, komplikasi muncul dengan pendarahan hebat selama dijalan pada saat setelah mengantar Steven.

Akhirnya, setelah perjuangan panjang, Adiknya Steven lahir. Tapi dia dalam kondisi sangat serius. Diiringi suara sirene ambulan di tengah malam, ambulan bergegas membawa bayi malang itu ke unit perawatan intensif  RS. Bunda, Jakarta.

Pada setiap pemeriksaan. Gadis kecil seperti tidak merespons apa2 bahkan keadaannya makin memburuk. Dokter anak disitu harus memberitahu orang tuanya, semoga ada sedikit harapan. Bersiaplah untuk yang terburuk. Vina dan suaminya  sudah pasrah. Namun tidak dengan Steven.
Biar bagaimanapun, terus meminta tolong orang tuanya untuk membiarkan dia melihat adiknya.

"aku ingin menyanyi untuk adek bayi, aku sayang dia" ia terus meminta pada kedua orang tuanya agar bisa diijinkan masuk melihat adik kecilnya itu.

Dua minggu sudah bayi itu koma di perawatan intensif, sepertinya sudah tidak ada harapan lagi karena para dokterpun sudah menyerah tidak ada lagi tindakan medis yang bisa dilakukan. Steven terus mengomel dan meminta bisa menemui adik kecilnya untuk bisa bernyanyi dengan saudara perempuannya itu, tetapi anak2 tidak diperbolehkan masuk diruang perawatan intensif.

Vina memutuskan untuk membawa Steven masuk, walaupun mereka menyukainya atau tidak. Jika dia tidak melihat saudaranya saat ini, dia mungkin tidak akan pernah melihatnya hidup. Hanya berselimutkan kain kavan di ruang ICU. Dan seperti didalam keranjang cucian disana.

Ka. Perawat meminta Vina tidak masuk kedalam, sambil berteriak; "Dapatkan anak ibu itu keluar dari sini sekarang. Anak-anak tidak diperbolehkan masuk ruangan ini." Namun, Vina yang nekat menerobos masuk kedalam sambil menggendong Steven.

Vina yang biasanya santun dan ramah, kali ini dia benar sangat emosi dan sambil melotot kearah mata perawat kepala itu, garis bibirnya tegas dan berkata;  "Tidak ..!! sebelum anak saya ini bertemu dengan adiknya didalam, dan  dia akan bernyanyi untuk adiknya."

Kemudian Vina membawa Steven ke samping tempat tidur saudara perempuannya. Ia memandang bayi kecil yang malang dalam pertempuran antara hidup dan mati. Setelah beberapa saat, Steven mulai melantun kan lagu. Dalam suara hati yang murni anak usia 3 tahun, mulailah Steven bernyanyi:

"..dengar lara ku…. suara hati ini memanggil namanmu.., karena separuh aku dirimu..”

Langsung ketika itu juga bayi perempuan tampaknya menanggapi. Denyut nadinya mulai berdenyut perlahan, tenang tapi pasti dan menjadi stabil.

"Terus  bernyanyi,.Steven sayang.," Vina memberi dorongan pada Steven untuk terus bernyanyi diiringi dengan air mata di matanya.

"..menyentuh,, lara mu... semua lukamu t’lah menjadi milikku.. karena separuh aku dirimu…."

Saat Steven bernyanyi untuk adiknya, bayi itu mulai mengeliat2, pernapasan mulai terasa dan mulai stabil.. "Terus bernyanyi, sayang." Vina menatap bayinya…

"..dengar lara ku…. suara hati ini memanggil namanmu.., karena separuh aku dirimu..”

Bayi itu mulai normal dan seperti tidur, ini bagaikan mujizat penyembuhan yang diterimanya, Vina kelihatan bahagia sambil terus meneteskan air matanya. "Tetap bernyanyi, Steven." Air mata sekarang telah menaklukkan wajah perawat kepala dan dia pun ikut meneteskan air mata sambil ikut bernyanyi pula, wajah Vina bersinar, mereka pun ikut bernyanyi bersama Steven yang hanya hafal lagu itu dibagian reff nya saja.

"..menyentuh,, lara mu... semua lukamu t’lah menjadi milikku.. karena separuh aku dirimu…."

"..dengar lara ku…. suara hati ini memanggil namanmu.., karena separuh aku dirimu..”

Hari berikutnya,...  gadis kecil kian membaik, seluruh dokter mengatakan ini adalah mujizat, Vina dan suaminya tersenyum bahagia mereka bilang “ yaa ini MUJIZAT Cinta, terutama dari kakaknya yang sangat ingin melihat adiknya, Steven yang sangat mencintai adik kecilnya.”

Setelah seminggu kejadian itu bayi perempuan itu makin membaik dan dinyatakan sehat, juga diizinkan untuk pulang…
 

Postingan populer dari blog ini

Ada Seseorang di sana, ia bisa tersenyum...