Kasih tak sampai...


Beberapa tahun lalu, tahun yang akan mengubah hidup aku selamanya, saat duduk disebuah taman kota terlintas keindahan hanya melewatku, namanya Veena, saat itu adalah cinta pada pandangan pertama, berdebar jantung mempengaruhi perasaanku dan aku mencoba mengendalikan diriku. Momentum yang akan mengubah hidup aku selamanya.

Singkat cerita berkenalan dan berjanji akan bertemu lagi. Disetiap aku menatap matanya, aku tahu dia adalah satu satunya, yang aku berharap akan menghabiskan sisa hidup aku dengannya, sampai ajalku nanti.

Aku cukup beruntung saat itu bahwa seseorang mengajakku menikmati malam yang indah. Malam itu adalah malam bahagia buatku, saat aku jumpa dia di sana. 

Aku bahkan seperti ingin terbang ketika aku mendengar dia juga disana, beberapa jam aku harus menunggu terasa seperti beberapa hari, woww... waktunya telah tiba untuk menjemput dia. Dia masuk ke mobil dan kita berada disebuah taman dimana pertama kali jumpa dengannya di malam hari keluar untuk mengenang daat pertemuan kami dulu.

Aku tidak bisa berhenti menjaga pandangan dari dirinya, aku mencoba memeluknya dan dia agak malu awalnya.

Malam itu adalah yang paling romantis seperti yang kami bisa dapatkan bulan purnama dengan latar belakang pegunungan yang indah, aku mulai bicara dan memegang tangannya. Dia memberikan tangannya dan kami berpegangan tangan. Ini adalah tangan paling lembut yang pernah aku pegang selama hidupku. Aku tidak bisa melepaskan sesaatpun.

Kami berjalan menelusuri jalan setapak di taman itu sambil berpegangan tangan sangat diam-diam jantungku berdebar terus, saat ini aku belum pernah merasa seperti ini ketika bersamanya, aku terkejut dan hatiku berdebar-debar.

Ini adalah pertama kalinya buat aku, semua emosi mengalir dijiwaku, satu hal yang sangat baru bagiku, merasakan seperti ini.

Ini adalah malam di sebuah taman dengan rumput berwarna hijau.
Ini adalah malam di mana bulan bersinar terang menerangi sekeliling taman indah ini.
Ini adalah malam indah, malam yang belum pernah sekalipun aku miliki.
Ini adalah malam Cinta yang baru, malam di mana kami menjadi satu.

Kami berjalan dan biarkan semua perasaan yang sangat dalam, malam hari terasa terlalu pendek, dia berbalik dan kami berdua dimalam yang semakin sepi, aku memeluknya, aku merasa bibir lembut seperti hendak mendekati bibirku, aku menciumnya. aku merasakan ciuman pertama ku dengan penuh gairah, saat aku belum pernah ada yang mencium seperti sebelumnya. Aku merasa sedikit malu, aku menciumnya dengan tulus dan dia menyambutnya dengan pasrah. Bagiku ini adalah ciuman seumur hidup. Sejak saat itu meneruskan hubungan kami, semua yang bisa aku lakukan adalah hanya berpikir tentang Cinta. Ini adalah awal dari sebuah hubungan yang akan kupertahankan untuk selamanya.

Aku pulang semua memerah, bersemangat, dengan tidak tahu apa yang sebenarnya telah terjadi padaku, aku bertanya ini cinta apa ini bahagia. Yaa Tuhan tolong aku memahami apa yang sedang terjadi dalam hatiku. Kakakku melihat keanehan dengan aku, mereka bertanya apakah aku sakit atau sesuatu yang salah karena aku terlalu sibuk dengan dia selalu ada dipikiranku.

Kami menghabiskan hari demi hari dan malam demi malam di telepon bahkan sampai waktu tidur masih di telepon, cinta ini jauh melebihi apapun yang aku bisa bayangkan. Dalam waktu 1 bulan, dia pindah ke negara orang tuanya pindah, keluarganya yang membawa dia jauh dariku. Hubungan antara keluarganya dan aku tampak kurang. Kami berdua kadang bertemu diam-diam dari keluarga sampai kami berdua merasa kami dimana siap untuk menikah. Dia sekarang telah pergi selama beberapa tahun lalu, Cinta yang baru saja membuat ku bahagia, kini seperti jauh dan semakin menjauh.

Memiliki romantisme seperti kami adalah tabu pada saat itu. hubungan jarak jauh kami berlangsung selama berberapa bulan, kalau ada kesempatan kami bisa bertemu kami selalu bepergian dengan sedikit waktu yang ada, di setiap kesempatan itulah aku bisa bahagia bersamanya.

Rasa Cinta.......&&&*($$((*)&)***&.......... sudahlah aku tak sanggup menceritakannya. Sampai saat ini, aku hanya bisa meratapi nasibku.. penyakitku... aku terlalu lemah untuk bisa berbuat sesuatu... maaf aku tak dapat melanjutkan cerita ini... aku hanya bisa bersyukur Veena sudah bahagia dengan orang lain bersama keluarganya dan suami juga anaknya yang cantik, maafkan aku Veena.. semoga hidupmu selalu dilingkupi kebahagian untuk selamanya.

Maafkan aku pula, aku menulis ini bukan karena aku ingin berbangga, atau menyakiti hati seseorang, aku hanya mencoba mengatakan bahwa memang ada dan nyata kalau Cinta kadang tidak harus memiliki. Semua dari kita pernah punya masalalu yang indah, semua kita pernah berusaha mencoba mewujudkan semua harapan dan impian yang kita inginkan. Tapi aku sadar bahwa apa yang kita inginkan, tidak sama dengan apa yang menjadi kehendak Allah.

Aku yang mendamba Cinta,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Seseorang di sana, ia bisa tersenyum...