Do'a hambaMu...

Yaa Allah, Yaa Tuhanku, terimalah do'aku ini...
Yaa Tuhanku, aku adalah hamba yang faqir yang sangat membutuhkan pertologan-Mu. Jika aku faqir dalam kekayaanku, bagaimanakah aku faqir dan kefaqiranku ? Karena kefaqiran itulah, disepertiga malam terakhir ini aku bersimpuh di pintu-Mu, untuk berdoa kepada-Mu

Yaa Allah, seorang yang shaleh memberikan wejangan bahwa salah satu adab do'a adalah dengan mendahuluinya dengan puji-pujian dan syukur kepada-Mu.

Tapi Tuhanku, bagaimanakah aku bersyukur kepada-Mu, sedangkan tidak ada syukurku yang cukup layak untuk dipanjatkan kepada-Mu. Hinanya syukurku tak sebanding dengan kemuliaan Dzat-Mu.

Yaa Tuhanku, bagaimanakah aku memuji limpahan rahmat-Mu dengan pantas, sedangkan limpahan rahmat-Mu padaku tak mampu kuhitung. Sungguh hanya Engkau saja yang pantas memuji-Mu.

Yaa Tuhanku, ridho-Mu sama sekali tidak bergantung pada sebab dari-Mu, lalu bagaimana mungkin ridho-Mu bergantung pada sebab dariku ? Engkau maha cukup dengan dzat-Mu hingga tak membutuhkan manfaat dari-Mu. Maka, bagaimanakah mungkin engkau membutuhkan sesuatu dariku ? Engkau sama sekali tidak membutuhkan syukurku.

Tetapi sebagai hamba, adalah kewajibanku untuk bersyukur kepada-Mu. Biarlah aku bersyukur kepada-Mu tanpa suara. Sehingga hanya Engkau yang mengetahui syukurku pada-Mu.

Yaa Allah, seorang shaleh lain memberikan wejangan bahwa salah satu adab doa adalah dengan mendahuluinya dengan berzikir dan mengingat kepada-Mu.

Tapi Yaa Allah??
Yaa Tuhanku, bagaimanakah aku mengingat-Mu, sedangkan Engkau telah mengingatku sebelum aku mengingat-Mu. Dengan memberi ilham agar aku mengingat dan berdzikir kepada-Mu.

Yaa Tuhanku, bagaimanakah aku menganggap-Mu ghaib sehingga melalaikan-Mu, sementara Engkaulah pengawas yang Maha Hadir.

Yaa Tuhanku, bagaimanakah aku tidak melihat dan mengingat Engkau karena hijab, sementara Engkaulah yang Maha Tampak pada segala sesuatu.

Tetapi sebagai hamba, adalah kewajibanku untuk mengingat-Mu. Maka biarlahkanlah aku mengingat-Mu dengan cara yang hanya Engkau yang mengetahui.

Seorang shaleh mengatakan bahwa aku boleh meminta hajatku kepada Tuhanku.
Tapi Ya Allah??
Yaa Tuhanku, bagaimanakah aku meminta, sedangkan Engkau telah memberi sebelum ku minta.

Yaa Tuhanku, bagaimanakah aku meminta kepada-Mu, sedangkan hak-Mu lah memberi kepadaku.

Yaa Tuhanku, bagaimana mungkin Kau biarkan aku mengurus rezeki diriku sendiri, sementara Engkau lah yang menjamin rezekiku.

Yaa Tuhanku, bagaimana mungkin aku memutuskan harapan akan pengabulan hajatku pada-Mu, sementara harapan itu telah sampai dan kembali pada-Mu, bahkan sebelum aku mengucapkannya.

Yaa Tuhanku, bagaimana mungkin aku berharap kepada selain-Mu, sementara Engkau tidak pernah berhenti melimpahkan kebaikan kepadaku.

Tetapi sebagai hamba, adalah kewajibanku untuk meminta hajat. Maka biarlahkanlah aku meminta hajat kepada-Mu dengan cara yang hanya Engkau dan malaikat-Mu yang mengetahui.

Seorang shaleh mengatakan bahwa aku boleh mengadukan masalah atau berkeluh kesah apapun kepada Tuhanku.

Tapi Yaa Allah??
Yaa Tuhanku, bagaimana mungkin aku mengadukan nasib dan keadaanku kepada-Mu, sedangkan Engkau lebih mengetahuinya keadanku, dari pada aku sendiri.

Yaa Tuhanku, bagaimana mungkin aku mengadukan kezaliman yang dilakukan orang-orang padaku, sementara Engkau-lah penolongku. Kau izinkan kezaliman itu terjadi sebagai bakal pahala atas kesabaranku menanggungnya, dan kau jadikan kezaliman itu sebagai bakal siksa atas orang-orang yang melakukan kedzaliman terhadapku.

Yaa Tuhanku, bagaimana kah kemalanganku tidak menjadi baik, sementara ia berasal dari-Mu dan akan kembali kepada-Mu

Yaa Tuhanku, bagaimanakah aku dapat kecewa, sedangkan Engkau-lah yang mengasihiku, memperlakukanku, dan menjadi harapanku.

Yaa Tuhanku, bagaimanakah aku akan menjadi hina, sementara kemulian-Mu yang menjadi sandaranku.

Yaa Tuhanku, bagaimanakah keadaanku tidak menjadi baik, sementara keadaanku berasal dari-Mu, dan akan kembali kepada-Mu.

Tetapi sebagai hamba, adalah kewajibanku untuk mengadu. Maka biarlahkanlah aku mengadu kepada-Mu dengan cara yang hanya Engkau dan nabi-Mu yang mengetahui.

Seorang shaleh lain mengatakan bahwa aku seharusnya meminta ampun kepada Tuhanku atas dosa-dosaku.

Yaa Tuhanku, harapanku kepada-Mu tidak akan pernah putus meskipun aku berbuat maksiat kepada-Mu. Dan kecemasanku tidak akan pernah sirna meskipun aku melakukan ketaatan kepada-Mu.

Yaa Tuhanku, ketika dosa-dosa membuatku bisu, kemurahan-Mu membuatku kembali berbicara. Setiapkali peringai burukku membuatku putus-asa, karunia-Mu kembali membuatku selalu berharap.

Tetapi sebagai hamba, adalah kewajibanku untuk bertaubat. Maka biarlahkanlah aku bertaubat kepada-Mu dengan cara yang hanya Engkau dan rasul-Mu yang mengetahui.

Seorang shaleh lain mengatakan bahwa aku seharusnya meminta kepada Tuhanku agar berhasil usahaku dan amalku.

Yaa Tuhanku, bagaimana aku akan bertekad sementara Engkau yang menentukan. Tapi, bagaimana aku tidak bertekad, sementara Engkau yang memberi perintah.

Yaa Tuhanku, betapa harapan kepada amalku telah Kau hancurkan dengan keadilan-Mu. Namun, karunia-Mu itu membebaskanku dari harapanku kepada amal.

Tetapi sebagai hamba, adalah kewajibanku untuk meminta. Maka biarlahkanlah aku meminta kepada-Mu dengan cara yang hanya Engkau yang mengetahui.

Seorang shaleh lain mengatakan bahwa aku seharusnya meminta kepada Tuhanku agar diberikan pahala yang besar atas amal sedekahku.

Yaa Tuhanku, bagaimanakah aku akan bersedekah, sementara rezekiku darimu dan Engkau maha pemberi. Kau pinjamkan pemberian rezeki-Mu padaku tadi berupa sedekah untuk Kau bayar berlipat ganda.

Tetapi sebagai hamba, adalah kewajibanku untuk berharap. Maka biarlahkanlah aku berharap kepada-Mu tanpa kata-kata, dengan cara yang hanya Engkau yang mengetahui.

Ya Allah, keputusanmu pasti berlaku dan tak mungkin tertolak. Semua itu membuat setiap lidah yang pandai bicara menjadi kelu dan bisu. Berharap bahwa aku tak punya keinginan lagi, selain keinginanMu. Karena, Tuhanku, adakah yang tersisa dari orang yang kehilangan-Mu, dan, adakah yang tersisa dari orang yang menemukan-Mu.

Wahai dzat yang mencicipkan manisnya munajat kepada para kekasih-Nya sehingga mereka bersimpuh mesra di hadapan-Nya. Kebingungan ini sangat mengasyikkan, Maka tambahkan lagi kebingungan itu untukku??.Yaa Allah, sungguh aku ini merindukan kenikmatan bermesaraan dengan MU tambahilah Yaa Allah kenikmatan itu?.jangan Kau biarkan hati ini kosong tanpa bermesraan dengan Mu?..

Yaa Allah, Yaa Tuhanku terimalah do'a hambaMu ini...

Amien...

[valentino]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Seseorang di sana, ia bisa tersenyum...