Kalau Allah Itu Maha Baik, Kenapa harus membuat Neraka?...

Ini adalah kisah nyata. Kisah seorang gadis, beragama Islam, tapi dangkal pengetahuan tentang agama.

Ceritanya begini, di sebuah negeri yang menerapkan kebijakan 'sistem Syariat Islam', sering kali otoritas setempat melakukan pemeriksaan mendadak di tempat-tempat bisnis dan kompleks perbelanjaan, untuk memastikan karyawan di tempat tersebut menutup aurat.

Aku tidak yakin berapa jumlah denda yang dikenakan jika ditemukan melakukan kesalahan, tapi biasanya mereka akan diberi peringatan untuk kesalahan pertama, dan didenda jika ditemukan masih enggan mematuhi peraturan yang ditetapkan.Biasanya dalam setiap operasi semacam itu, seorang ustadz ditugaskan bersama dengan para pejabat pemerintah daerah tersebut.

Tugasnya adalah untuk menyampaikan nasihat kepada mereka, karena hukuman dan denda semata-mata tidak mampu memberi kesan yang mendalam. Dalam satu insiden, ketika operasi yang dilakukan, seorang gadis yang bekerja di salah satu tempat bisnis di sebuah Mall telah kedapatan melakukan kesalahan tidak menutup aurat.

Maka dia pun kena denda. Setelah surat peringatan disodorkan pejabat pemerintah daerah, ustadz ini pun melakukan tugasnya untuk memberikan nasihat, peringatan nasihat ini diharapkan gadis itu insaf dan dapat mematuhi peraturan.

"Peraturan ini bukan semata-mata peraturan Walikota, tapi menutup aurat ini termasuk perintah Allah. Singkatnya, kalau taat segala perintah, pasti Dia akan membalas dengan nikmat di surga. Kalau durhaka tidak mematuhi perintah, takut nanti tidak sempat bertobat, bakal mendapat siksa di neraka Allah. Allah Maha Penyayang, Dia sendiri tidak mau kita campakkan diri ke dalam neraka."

Gadis tersebut yang dari awal diam, tiba-tiba membentak;

"Kalau Allah itu betul-betul baik, kenapa buat neraka? Kenapa tidak sediakan surga saja? Katanya Allah itu Maha Penyayang?" Mungkin dari tadi dia sudah panas telinga, tak tahan dengar nasihat ustaz. Sudah la hati panas kena denda sebab dia tak pakai tudung.

Ustadz itu terpaku sejenak. Merasa kasihan dengan gadis ini. Kalau dibiarkan bisa merusak akidah pemahaman Islamnya. Setelah habis gadis itu membentak2, ustadz itu pun menjawab;

"Dik, kalau Allah tak membuat neraka, saya tak jadi ustadz. Gaji saya kecil cuma 700 ribu rupiah saja, kalau hidup jaman sekarang itupun harus sangat2 berhemat, Dik. Lebih baik saya jadi bandar judi, Hidup senang, lalu mati pun tak risau sebab garansi masuk surga. Mungkin saya ini pun saya bisa culik kamu dan jual jadi pelacur. Kalau kamu melarikan diri, saya akan bunuh kamu. Tidak masalah, sebab neraka tak ada. Nanti kita berdua akan pasti jumpa lagi di surga. Kan Allah itu baik? "

Gadis itu terkejut. Terperanjat seorang ustadz berbicara seperti itu? Sedang dia terheran-heran dengan muka confused, ustadz itu pun menjelaskan;

"Hal seperti tadi akan terjadi kalau Allah hanya sediakan surga. Orang baik, orang jahat, semua masuk surga. Maka apa gunanya jadi orang baik? Jadi orang jahat lebih terkenal. Manusia tak perlu lagi diuji sebab semua orang akan 'lulus' secara gratis. Pembunuh akan berjumpa orang yang dibunuh dalam surga. Pemerkosa akan bertemu lagi dengan korban perkosaannya di surga. Setelah itu bisa melakukan lagi kalau dia mau. Toh tak ada yang menerima hukuman apapun di surga. Sebab Allah itu 'baik', yaa kan?"

Apakah Tuhan macam ini yang kita inginkan? Apakah kamu merasa sudah mendapat keadilan diperlakukan seperti itu, karena Tuhan itu baik? " Tanya ustadz.

"Mana ada keadilan seperti itu. Orang jahat, masa bisa lepas begitu saja!!." gadis itu sambil menggumam. Ustadz tersenyum dan bertanya lagi,

"Jika memang Tuhan tak adil seperti itu, apa tetap kamu anggap baik??"

Gadis itu terdiam. Ustaz mengakhiri kata-katanya:

"Adik, saya menasehati kamu ini karena kasih sesama umat Islam. Allah itu Maha Penyayang, tapi Dia juga Maha Adil. Sebab itu neraka harus ada. Untuk menghukum hamba-hambaNya yang durhaka, yang menzalimi diri sendiri dan juga orang lain. Saya rasa kamu sudah paham sekarang. Kita sedang diuji pada dunia ini. Jasad kita bahkan segala-galanya milik Allah, maka bukan hak kita untuk berpakaian sesuka hati kita. Ingatlah, semuanya dipinjamkan olehNya, sebagai amanah dan ujian. Semoga kita sabar dalam mentaati segala perintah, untuk kebaikan diri kita juga. Yaa, kan Adik?"...

Semoga bermanfaat,
[valentino]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Seseorang di sana, ia bisa tersenyum...