Seandainya engkau tau...


Pernah saat matanya mengawang kosong
dan wajahnya tampak lusuh.
Seperti ada yang terbebani dalam kalbunya.

Ingin kuusir rasa penatnya.
Ingin kurangkuh dia dalam dekapku.
Ingin kuhibur.
Saat penatnya datang.

Kutatap wajahnya.
Kunikmati tiap relung pikirnya.
Kunikmati keluasaan kalbunya.

Saat ia tersadar, kutatap matanya lekat.
Tanpa tahu apa yang sedang aku pikirkan.
Ia akan tesenyum.

Tersenyum.
Hanya itu yang kucari dalam dirinya.
Agar ia bahagia dan tersenyum.

Entah apa yang dia lihat dari diriku.
Aku merasa kecil jika dibanding dengan yang lain.
Aku tak percaya dia menyerahkan hatinya untuk aku jaga.

Apakah aku pantas menjadi malaikat yang menjaga hatinya?
Bagaimana jika aku memecahkan hatinya yang bening itu?
Aku takut.
Aku tak pantas.
 
Betapa bodohnya aku ini!
Mengapa aku tak bisa sekali saja jujur terhadap perasaanku sendiri!
Aku takut aku tidak lagi bisa mencinta...

Postingan populer dari blog ini

Ada Seseorang di sana, ia bisa tersenyum...